~~YAHAHA TETAP MEMBACA DAN JADILAH PEMBACA YANG BAIK YAHAHAHA~~

Artikel Mitos-Mitos...

Readmore »»
Legenda Jersey Devil-Monster terbang berkepala kuda dari pine barrens...


Berkepala seperti kuda dengan sepasang sayap yang besar, Jersey Devil Btelah membawa teror dan ketakutan selama lebih dari 250 tahun. Walapun identitasnya masih misterius, ada banyak aspek dari legenda monster ini yang membuat para skeptis pun terpaksa harus mengakui adanya unsur kebenaran di dalamnya, seperti penampakan makhluk ini yang dilaporkan oleh lebih dari 1.000 orang di 30 kota pada tahun 1909.


Jersey Devil yang kadang juga disebut Leeds Devil adalah makhluk cryptid legendaris yang mendiami wilayah Pine Barrens di New Jersey Selatan. Makhluk ini memliki kepala seperti kuda bertanduk dan memiliki sepasang sayap yang memampukannya untuk terbang.


Asal mula legenda Jersey Devil

Legenda Jersey Devil bermula dari kisah rakyat Amerika Serikat yang diceritakan dari mulut ke mulut. Walaupun kisah mengenainya sangat beragam, namun kisah yang paling umum menyebutkan kalau Jersey Devil berasal dari sebuah keluarga bermarga Leeds.

Nyonya Leeds memiliki banyak anak. Ketika ia mengandung anak ke-12, ia merasa sangat lelah sehingga ia bersumpah jika ia mengandung anak lagi, maka biarlah anak itu menjadi iblis.

Pada tahun 1735, Nyonya Leeds mengandung anak ke-13.

Pada suatu malam, ketika badai dan hujan lebat mengguyur bumi, Nyonya Leeds mengalami sakit bersalin dan bersiap untuk melahirkan. Teman-teman dan kerabatnya berkumpul mengelilinginya.

Legenda mengatakan, ketika bayi itu lahir, awalnya semua terlihat normal. Namun kemudian bayi itu segera berubah bentuk menjadi makhluk anehdengan kepala berbentuk kuda bertanduk dengan dua sayap seperti kelelawar dan ekor panjang yang ujungnya seperti garpu.

Segera setelah ia berubah bentuk, makhluk itu menggeram dan menjerit tidak karuan. Lalu ia membunuh bidan yang membantu kelahirannya dan terbang keluar lewat cerobong asap. Ia terbang mengelilingi desa untuk beberapa saat sebelum menghilang di area Pine Barrens.



Deborah Leeds dan Jersey Devil 

Walaupun kisah Jersey Devil kedengaran seperti sebuah dongeng, namun Nyonya Leeds yang menjadi tokoh sentral dalam legenda ini ternyata benar-benar ada. Namanya adalah Deborah Leeds dan suaminya bernama Japhet Leeds.

Hal ini didukung dengan fakta historis kalau Japhet Leeds menulis nama 12 orang anaknya di dalam surat wasiatnya pada tahun 1736 yang artinya sesuai dengan legenda Jersey Devil. Mereka juga tinggal di New Jersey, wilayah tempat kediaman Jersey Devil.

Tetapi, peristiwa berubahnya anak ke-13 mereka menjadi Jersey Devil tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya.

Penampakan Jersey Devil

Sejak menghilang pada malam kelahirannya, Jersey Devil tidak terlihat lagi selama beberapa puluh tahun. Lalu, pada tahun 1778, ia muncul kembali. Saat itu komodor Stephen Decatur sedang mengunjungi Pine Barens untuk menguji jarak jangkau tembakan meriam kanon.


Tidak disangka-sangka, ia menyaksikan seekor makhluk pucat sedang terbang di atas kepalanya.

Dengan menggunakan tembakan meriam, Decatur berhasil menembak lapisan membran sayap makhluk itu. Namun makhluk itu terus terbang seperti tidak terganggu oleh akibat dari tembakan itu.

Joseph Bonaparte, mantan raja Spanyol yang juga kakak dari Napoleon Bonaparte disebut juga pernah melihat Jersey Devil ketika ia sedang berburu di Bordentown, New Jersey, sekitar tahun 1820.

Tahun 1840, hewan-hewan ternak ditemukan mati secara misterius di New Jersey dan Jersey Devil dianggap sebagai pelaku pembunuhan tersebut. Para peternak melaporkan mendengar suara jeritan aneh pada malam pembunuhan. Laporan pembunuhan ternak serupa juga dilaporkan pada tahun 1841.

Pada abad ke-19, Jersey Devil hanya terlihat sesekali dan belum mendapatkan perhatian yang cukup besar. Namun memasuki abad ke-20, tepatnya pada tahun 1909, Jersey Devil menjadi headline dan memenuhi halaman-halaman utama media-media lokal di Amerika ketika lebih dari 1.000 orang di 30 kota melaporkan penampakan makhluk itu yang terjadi selama periode 16-23 Januari 1909.

Penampakan-penampakan ini membuat nama Jersey Devil mulai dikenal di seluruh Amerika Serikat.


Ilustrasi Jersey devil yang pertama di buat.

Permulaan penampakan di minggu itu terjadi pada tanggal 16 Januari 1909 ketika Jersey Devil terlihat terbang di Woodbury. Keesokan harinya, beberapa orang menyaksikannya di Bristol, Pennsylvania. Penampakan itu diikuti oleh penemuan jejak-jejak aneh di atas salju di kota Burlington pada keesokan harinya.

Tanggal 19 Januari, Nelson Evans dan istrinya yang tinggal di Gloucestermenyaksikan makhluk itu dari jendela rumah mereka. Nelson mendeskripsikan makhluk itu sebagai berikut :
"Tingginya sekitar 1 meter dengan kepala seperti seekor anjing Collie dan wajahnya menyerupai kuda. Lehernya panjang dan rentang sayapnya memiliki panjang sekitar 60 centimeter. Kaki belakangnya menyerupai kaki bangau dan makhluk itu juga memiliki surai seperti kuda. Ia berjalan dengan dua kaki belakangnya. Selain itu ia juga memiliki dua kaki depan yang pendek dengan cakar. Aku dan istriku begitu ketakutan. Tetapi kami akhirnya dengan berani membuka jendela dan berteriak 'Huss, huss'. Makhluk itu berbalik arah, menyalak dan terbang."
Tanggal 20 Januari, Para penduduk menyaksikan Jersey Devil terbang di atas kota Moorestown.

Tanggal 21 Januari, Makhluk itu menyerang sebuah mobil di Haddon Heights, Clayton. Lalu beberapa saksi lainnya melihat makhluk itu menabrak kereta api, namun tidak mati.

Laporan penampakan terus terjadi dari Philadelphia, Pennsylvania hingga West Collingswood.

Di West Collingswood, dua orang pejalan kaki melaporkan melihat Jersey Devil bertengger di atap sebuah rumah. Lalu, petugas pemadam kebakaran yang dipanggil segera menyerangnya dengan menyemprotkan air. Makhluk itu kemudian menghindar dengan terbang dan mendarat di jalan raya. Petugas pemadam kebakaran terus menyemprotkan air hingga makhluk itu terbang dan menghilang di kegelapan malam.

Di Bristol, seorang petugas polisi bernama James Sackville melihat monster itu ketika sedang berpatroli pada malam hari. James sedang berjalan di sebuah lorong yang lumayan gelap ketika makhluk itu melompat ke jalan dan mengeluarkan suara teriakan yang aneh. Kemudian, Ia menembakkan revolvernya ke arah makhluk itu. Namun, sepertinya peluru itu tidak mengenainya karena makhluk itu segera mengembangkan sayapnya dan terbang.

Pada minggu yang sama juga, Mrs. Mary Sorbinski mendengar gonggongan anjing peliharaannya dari arah halaman depan rumahnya di Camden. Lalu, ia bergegas keluar dan melihat Jersey Devil sedang mencengkeram anjing itu di tangannya.

Melihat itu, Mrs.Sorbinski berusaha menyelamatkan anjing itu dengan berteriak dan memukul makhluk itu dengan sapu. Usahanya berhasil, anjingnya dilepaskan dan makhluk itu terbang. Mrs.Sorbinski membawa masuk anjingnya yang terluka parah dan segera menelepon polisi.

Sekitar 100 orang lebih yang mendengar teriakan Mrs.Sorbinski segera datang dan berkerumun di depan rumahnya. Lalu, tiba-tiba mereka mendengar sebuah teriakan aneh dari arah Kaigan Hill. Saat itu, polisi sudah tiba. Ketika mereka bersama-sama menuju ke bukit itu, mereka menyaksikan makhluk itu terbang menjauh.

Pada tanggal 22 Januari, Jersey Devil telah berhasil menciptakan teror terbesar di New Jersey dengan membuat para penduduknya dicengkeram ketakutan. Sekolah-sekolah, perkantoran, pabrik-pabrik dan pusat-pusat kegiatan lainnya diliburkan karena orang-orang tidak berani keluar rumah.

Karena peristiwa minggu penampakan yang luar biasa ini, bahkan para skeptis sekalipun terpaksa harus mengakui kalau memang ada sesuatu di luar sana yang telah membuat seluruh negara bagian ketakutan. Lagipula, penampakan makhluk itu bukan hanya dilaporkan oleh masyarakat biasa, melainkan juga oleh para pejabat, anggota polisi dan warga terhormat lainnya.

Selama periode ini, kebun binatang Philadelphia bahkan menawarkan hadiah 10.000 dolar bagi siapa saja yang dapat menangkap makhluk ini ini.

Setelah teror tahun 1909, Jersey Devil menghilang entah kemana.

Lalu, ia kembali muncul pada tahun 1927. Saat itu, seorang pengemudi taksi yang sedang dalam perjalanannya menuju Salem mengalami pecah ban. Ia berhenti untuk mengganti bannya. Sementara ia mengganti ban, ia dikejutkan dengan suara kepakan sayap dan ia melihat makhluk aneh yang berdiri tegak dan berbulu lebat mendarat di atas atap taksinya. Makhluk itu menggoyang-goyangkan mobilnya dengan kencang dan kemudian terbang kembali. Supir Taksi itu percaya kalau ia telah melihat Jersey Devil.

Pada tahun 1951, seorang bocah berusia 10 tahun di Gibbstown, New Jersey, mengaku melihat seekor monster aneh serupa Jersey Devil yang menjerit di dekat DuPont Clubhouse. Monster ini membuat bocah tersebut pingsan karena ketakutan.

Laporan penampakan yang paling baru terjadi pada pertengah Desember 1993. Saat itu, seorang polisi hutan bernama John Irwin sedang menyetir di sepanjang sungai Mullica di New Jersey ketika ia dikejutkan dengan seekor makhluk berkaki dua dan berbulu yang melompat ke depan mobilnya. Kepalanya menyerupai rusa dengan tanduk dan matanya berwarna merah menyala. Makhluk itu memandang Irwin untuk beberapa saat dan kemudian berlari ke dalam hutan.

Peristiwa mirip juga terjadi pada tahun 1995 ketika Sue Dupre yang sedang menyetir di dekat sebuah danau di New Jersey dikejutkan dengan seekor hewan yang melompat menyeberangi jalan. Hewan itu disebutnya memiliki kepala seperti Armadillo.

Walaupun ada kemungkinan kalau Irwin dan Dupre melihat seekor rusa, namun keduanya percaya kalau mereka telah mengalami perjumpaan dengan Jersey Devil.

Makhluk apakah Jersey Devil ini sebenarnya? Benarkah makhluk seperti ini benar-benar ada?

Makhluk apakah itu?
Beberapa skeptis percaya kalau Jersey Devil sebenarnya hanyalah karangan dari para imigran Inggris. Sejak dulu, Pine Barrens merupakan wilayah yang terisolasi. Karena itu, tempat itu menjadi tempat favorit bagi mereka yang mencari perlindungan, termasuk para pemberontak keagamaan, buronan hingga para desertir militer. Kelompok orang-orang yang bersembunyi tersebut kemudian membentuk kelompok yang disebut Pineys.

Karena adanya kelompok ini, Pine Barrens dianggap sebagai lokasi yang rawan dan berbahaya. Kombinasi antara persepsi dan imajinasi para penduduk sekitar mungkin telah membantu terciptanya legenda Jersey Devil karena lebih gampang membayangkan adanya seekor makhluk mengerikan datang dari tempat yang rawan seperti itu.

Misalnya, ketika mereka menjumpai seekor makhluk biasa seperti rusa, mungkin mereka akan segera menganggapnya sebagai makhluk setengah setan yang kemudian melahirkan legenda Jersey Devil. Dengan kata lain, menurut para skeptis ini, Jersey Devil hanyalah sebuah hoax yang disusul oleh misidentifikasi terhadap hewan-hewan biasa.

Seorang pengarang bernama Tom Brown Jr juga percaya hal ini. Ia pernah menghabiskan beberapa waktu di hutan Pine Barrens dan dalam beberapa kesempatan, para pendaki mengira ia adalah Jersey Devil setelah ia menyelimuti tubuhnya dengan lumpur untuk mengusir nyamuk.

Namun teori hoax ini sepertinya tidak bisa menjelaskan penampakan massal yang terjadi pada tahun 1909 yang dilaporkan oleh lebih dari 1.000 orang di 30 kota. Apakah mungkin ribuan orang tersebut berbohong atau salah identifikasi?

Lain lagi pendapat arkeolog Paula Perrault. Paula percaya kalau Jersey Devil kemungkinan memang benar adanya. Namun, ia hanyalah seekor hewan yang mengalami kelainan genetika. Fenomena kelainan genetika ini biasa ditemukan di wilayah Pine Barrens. Kadang para peneliti bisa menemukan hewan dengan warna yang aneh atau hewan yang berkepala dua di tempat ini. Dari perspektif arkeologi, Perrault berspekulasi kalau kemungkinan ada satu jenis deposit mineral di area tersebut yang telah menyebabkan mutasi genetika ini.

Namun, Paula tidak bisa menentukan jenis hewan apa yang mengalami kelainan genetika sehingga membuatnya menjadi makhluk berkepala kuda dengan sayap yang memampukannya terbang.

Beberapa peneliti lain, terutama para Cryptozoologist percaya kalau Jersey Devil benar-benar ada dan merupakan Makhluk Cryptid, dengan kata lain, makhluk yang belum dikenal oleh sains modern.

Beberapa elemen yang mendukung teori ini antara lain penampilan makhluk tersebut yang menampilkan beberapa ciri hewan purba, seperti kepala berbentuk kuda, sayap dan ekor panjang. Jika makhluk ini berkembang biak, maka wajar bila penampakan Jersey Devil terus muncul selama berabad-abad.

Selain makhluk yang mungkin belum terklasifikasi oleh sains, beberapa Cryptozologyst lain, termasuk salah seorang ahli dari Smithsonian percaya kalau Jersey Devil mungkin adalah makhluk purba yang masih bertahan hidup. Salah satu dugaan mereka adalah Dimorphodon, sejenis Pterosaurus yang sudah lama dianggap punah.



Profesor Barhopf yang percaya dengan teori ini berkata kalau makhluk purba ini mungkin telah berhasil bertahan hidup dengan cara tinggal di gua-gua bawah tanah.

Para ilmuwan dari berbagai bidang mungkin telah mencoba untuk melihat legenda ini dari perspektif masing-masing, namun bagi sebagian besar masyarakat Pine Barrens, Jersey Devil adalah makhluk yang nyata dan mereka percaya kalau makhluk itu benar-benar penjelmaan setan sesuai dengan namanya.

Pada tahun 1730, Bernjamin Franklin pernah menulis mengenai sebuah pengadilan terhadap seorang penyihir yang dilakukan di dekat Mt.Holly, New Jersey. Salah satu legenda yang berkaitan menyebutkan kalau Nyonya Leeds, Ibu dari Jersey Devil, adalah penyihir yang diadili itu. Wajar kalau anaknya yang ke-13 kemudian menjadi makhluk setan seperti Jersey Devil.

"Mungkin Jersey Devil tidak pernah ada,"Kata Angus Gillespie, seorang profesor sejarah Amerika di Rutgers University, New Jersey. "Namun, dari sudut pandang kisah-kisah rakyat, adalah sebuah fakta kalau kisah itu nyata karena telah diceritakan di Jersey Selatan sejak tahun 1735. Ini membuat Jersey Devil menjadi monster paling tua dalam sejarah Amerika."
Tulang belulang Jersey Devil memang tidak pernah ditemukan dan kita tidak memliki bukti kuat mengenai keberadaannya selain kesaksian dari mulut ke mulut. Namun, yang pasti ada sesuatu yang membuat lebih dari 1.000 penduduk di 30 kota ketakutan pada tahun 1909.

Jadi, mungkin Jersey Devil memang benar-benar ada, walaupun kita mungkin tidak akan pernah tahu identitasnya yang sebenarnya.













MAKHLUK MISTERIUS BERTARING BESAR DI TEMUKAN DAN DITEMBAK MATI DI ARGENTINA

Pada tanggal 23 Juli 2010, dua peternak di Cerro El Creston, sekitar 40 kilometer barat San Jose de Metan, Argentina, berhasil membunuh seekor makhluk aneh seperti manusia, namun dengan gigi taring yang besar dan tajam. Foto kepala makhluk itu bocor ke publik dan cukup menghebohkan masyarakat Argentina.


Menurut penduduk lokal, Makhluk yang ditemukan ini mirip dengan makhlukUcumar yang dalam kepercayaan lokal disebut sebagai makhluk yang memiliki tubuh seperti manusia dengan rambut hitam lebat menutupi tubuhnya. Kadang makhluk ini juga sering dijuluki sebagai Yeti Argentina.

Keberadaan makhluk ini di wilayah hutan bagian selatan propinsi itu, terutamadi Rosario de la Frontera, memang telah menjadi pemberitaan media selama beberapa dekade.





Foto Kepala makhluk tersebut tersebut yang bocor ke publik diambil oleh seorang pria bernama Martin. Ia memotretnya di properti milik peternak yang membunuh makhluk itu. Foto itu, yang diambil dari sebuah ponsel, jelas memperlihatkan seekor hominid dengan taring panjang dan mata yang menonjol.







Peternak yang membunuh makhluk itu berusia 79 tahun dan memiliki inisial nama JS, sedangkan keponakannya berinisial ES. Keduanya meminta nama asli mereka tidak dibocorkan ke publik.

Martin menceritakan kepada harian El Tribuno mengenai pengalamannya ketika ia mengunjungi peternak tersebut.
"Sabtu itu, saya tiba di peternakan itu dan mereka menceritakan kepada saya mengenai peristiwa yang terjadi pada malam hari sebelumnya. Saya memasuki rumah mereka dan disana tergantung mayat makhluk itu, kedua tangannya terikat dan memanjang hampir menyentuh lantai. Saya menanyakan kepada mereka nama makhluk itu, dan mereka tidak bisa menjawabnya."
Menurut Martin lagi, JS dan ES membunuh makhluk itu pada tanggal 23 Juli kemarin.

Di tengah kegelapan malam, ketika sedang mengumpulkan sapi-sapi, mereka mendengar suara yang memekakkan telinga di dekat ujung bukit yang mengelilingi properti mereka. Ketika menghampirinya dan menyinari tempat itu dengan senter, mereka menemukan adanya sepasang mata hijau bercahaya yang membuat mereka menjadi terpaku.

"Menurut mereka, makhluk itu adalah Goblin, dan untuk menakut-nakutinya, mereka menembakkan senapannya. Peluru itu mengenai makhluk itu di rahang bawah kirinya menembus hingga ke atas alis mata kanan. Karena tembakan itu, makhluk yang dipercaya sebagai Ucumar itu jatuh ke tanah."
Kedua peternak itu kemudian membawa mayatnya ke petenakan. Keesokan harinya, ketika hari terang, mereka mulai yakin kalau mereka telah menembak Ucumar. Kata Martin lagi:
"Makhluk itu memiliki bulu hitam pendek yang lebat di seluruh tubuhnya, kecuali wajahnya. Sangat menakutkan melihat ukuran dari taringnya."
Karena takut dengan tindakan pembalasan, JS meminta Martin dan rekan lainnya untuk memotong kepala Makhluk itu dan membuang tubuhnya. Pembalasan yang dimaksud oleh JS adalah karena ia percaya mereka telah membunuh anak dari Ucumar dan kuatir akan adanya tindakan balas dendam.

Namun, tidak jelas apa yang dimaksudnya dengan pembalasan, entahkah pembalasan yang berasal dari sang induk atau dari masyarakat.

Martin menjelaskan: "Kami memotong kepalanya yang kemudian disimpan di peternakan. Lalu, kami membungkus tubuhnya ke dalam beberapa kantong dan membuangnya ke lembah."
JS, sang pemilik Ranch, tinggal sendiri di peternakannya dan hanya mendapatkan kunjungan dari keponakannya sesekali.

Menurut Martin, makhluk itu memiliki tinggi sekitar 60-70 centimer.

Marcelo Choque, seorang dokter hewan dari Environmental Divison of the Service, cukup terkejut melihat foto makhluk itu. Katanya:

"Saya tidak pernah melihat hal yang seperti itu. Jelas itu terlihat seperti figur anthropomorphic, namun saya tidak bisa menyebutkan dari spesies mana. Dan saya juga tidak bisa menjelaskan ukuran taringnya yang luar biasa."

Apakah makhluk itu benar-benar Yeti Argentina?

Ataukah hanya seekor monyet?

Sebagai perbandingan, ini Weeper Capuchin Monkey atau Cebus olivaceus, sejenis monyet yang biasa ditemukan di Amerika Selatan.

\
Weeper Capuchin monkey

Tengkorak Weeper Capuchin Monkey

Monyet ini juga memiliki ukuran taring yang cukup besar. Miripkah?

Jika makhluk itu seekor monyet, mengapa peternak itu tidak bisa mengenalinya?

Apakah ini semua hanya sebuah hoax? Soalnya, deskripsi Martin mengenai luka tembakan di rahang kiri makhluk itu yang menembus bagian atas alis kanan sepertinya tidak terlihat pada foto. Tetapi, jika mereka sedang membuat sebuah rekayasa, mengapa Martin tidak memberikan deskripsi luka yang lebih masuk akal?


Ataukah sang peternak benar-benar telah membunuh seekor anak Yeti dari Argentina?

Setelah berita mengenai tertembaknya makhluk misterius Ucumar di Cerro El Creston tersebar, petugas kepolisian yang dibantu oleh kriminolog, petugas pemadam kebakaran dan penduduk lokal segera melakukan penyelidikan. Tim ini dipimpin oleh Deputi kepala polisi Regino Monteros dan menemukan kalau
makhluk di dalam foto tersebut benar-benar ada dan bukan sebuah hoax.

Nama peternak yang membunuh makhluk itu ternyata bernama Joaquin Sarapura, 53 Tahun (Bukan 79 tahun seperti berita sebelumnya). Setelah mendapatkan informasi dari Joaquin, tim tersebut segera menuju lokasi pembuangan mayat yang memakan waktu hingga tujuh jam untuk mencapainya.

Analisis yang dilakukan terhadap bangkai menemukan kalau makhluk itu tidak lebih tinggi dari 70 centimeter.


Menurut Regino Monteros:

"Kami menerima perintah untuk memecahkan misteri ini dan mengambil bangkai yang telah dibuang untuk dipelajari dan untuk menentukan secara sains spesies makhluk tersebut. Selain itu, tindakan kami menyelidikinya juga untuk memulihkan ketenangan penduduk karena akibat pemberitaan ini, ketakutan menyebar di antara penduduk pedesaan dimana legenda makhluk misterius tersebut hidup selama puluhan tahun."
Menurutnya lagi, semua indikasi mengenai makhluk ini menunjukkan kalau ia termasuk ke dalam golongan kera. Namun, tidak pernah ditemukan adanya spesies sejenis ini di daerah tersebut.


Jadi, masih ada misteri yang perlu dipecahkan.

MISTERI DOVER DEMON

Hanya sedikit makhluk misterius yang bisa dihubungkan dengan dunia cryptozoology dan dunia ufology sekaligus.Dover demon adalah salah satunya. Namun karena nama itu diberikan oleh seorang cryptozoologist, maka Dover Demon akhirnya lebih dikenal sebagai makhluk cryptid ketimbang alien.



Tidak seperti Nessie yang terlihat selama rentang waktu sekitar 1.500 tahun, Dover Demon hanya terlihat selama 3 hari. Namun itu cukup untuk membuat makhluk ini masuk ke dalam daftar makhluk-makhluk cryptid paling misterius di dunia dan menjadi subjek penelitian cryptozoology yang cukup panjang hingga hari ini.

Perjumpaan Bill Bartlett
Semuanya bermula pada tanggal 21 April 1977, pukul 10:30 malam.

Saat itu, tiga orang pemuda berusia sekitar 17 tahun sedang mengendarai mobil di wilayah Massachusetts, Amerika Serikat. Bill Bartlett memegang kemudi sementara dua temannya yang lain asyik mengobrol.

Tiba-tiba, lampu mobil menyoroti satu sosok aneh.

Bill terkejut dengan apa yang baru saja dilihatnya. Semula ia mengira sedang melihat seekor anjing atau kucing, namun ia menyadari kalau makhluk itu tidak seperti yang disangkanya.

Tubuh makhluk itu tergolong aneh karena tidak proporsional dengan kepala besarnya yang terlihat seperti melon. Matanya bulat seperti kelereng, berwarna oranye dan terlihat bercahaya. Tangan dan kakinya sangat kurus dan panjang dihiasi dengan jari-jari yang sangat tipis.

Tetapi apa yang membuat Bill terkesima adalah penampilan wajahnya yang tidak biasa. Wajah itu rata, tanpa hidung, mulut atau telinga.

Walaupun tersorot oleh lampu mobil yang silau, makhluk itu sepertinya tidak peduli. Bill melihat ia merangkak dari dinding batu ke arah jalan raya dengan telapak tangannya yang tipis sebelum akhirnya menghilang di kegelapan malam.

Rekan-rekan Bill yang lain sedang sibuk berbicara satu sama lain sehingga tidak sempat melihat makhluk itu. Tetapi Bill tahu kalau ia tidak salah lihat - seekor makhluk aneh yang belum pernah dijumpainya sebelumnya.

Jadi, pada malam itu, makhluk yang di kemudian hari disebut Dover Demon tampil untuk pertama kalinya.

Beberapa jam kemudian, makhluk itu kembali muncul di hadapan saksi lainnya.

Perjumpaan John Baxter
2 jam kemudian, tidak jauh dari situ, John Baxter, 15 tahun, dan Pete Mitchell, 13 tahun, sedang berjalan pulang ke rumahnya sehabis mengunjungi rumah seorang teman.

Tiba-tiba, mata mereka tertuju kepada sebuah figur bertubuh kecil yang terlihat di kejauhan. John mengira figur itu adalah temannya yang bernama Bouchard yang juga bertubuh kecil. Jadi ia memanggil namanya.

Tidak ada respon. John dan Pete pun mendekat.

Sosok kecil itu kemudian berlari ke arah selokan, berhenti di samping sebuah pohon dan berdiri sesaat di situ. Pada saat itulah mereka berdua menyadari kalau figur itu bukan Bouchard.

"Makhluk itu berdiri pada jarak sekitar 15 kaki dari tempatku berdiri. Kami hanya berdiri disitu sambil memandanginya. Aku yakin kalau makhluk itu pun memandangiku." Kata John sambil mengingat peristiwa malam itu.

Beberapa saat kemudian makhluk itu menghilang ke arah hutan. John merasakan jantungnya berdetak dengan lebih cepat. Lalu ia berlari ke arah Farm Street dan pulang ke rumahnya. Malam itu ia menggambar sketsa makhluk yang dilihatnya dan sketsa itu ternyata mirip dengan sketsa yang juga digambar oleh Bill Bartlett.

Hari berikutnya, dua saksi lainnya kembali melihat makhluk itu.

Perjumpaan Abby Brabham
Pada pagi hari tanggal 23 April 1977, Will Traintor, 18 tahun, sedang menyetir di Springdale Avenue untuk mengantar pulang pacarnya yang bernama Abby Brabham, 15 tahun.

Sementara mobil melaju, tanpa sengaja Abby melihat satu makhluk aneh sedang berdiri di sisi kiri jalan raya.
"Makhluk itu terlihat seperti seekor kera. Lalu aku melihat kepalanya dan menyadari kalau kepala itu terlalu besar dan aneh..Matanya berwarna hijau terang dan terlihat bersinar dan sepertinya sedang memandangiku."
Makhluk itu menyentuh tanah dengan kedua tangan dan kakinya. Abby memperkirakan makhluk itu memiliki tinggi kurang lebih sama dengan seekor kambing. Deskripsi yang diberikan Abby sama dengan deskripsi yang diberikan Bill Bartlett. Bedanya, Abby menyebutkan kalau makhluk itu memiliki mata berwarna hijau terang, bukan oranye.
Sketsa yang dibuat oleh Abby Brabham
Ketika laporan penampakan ini sampai ke pihak yang berwajib, Bartlett, Baxter, Brabham dan Traintor memberikan sketsa makhluk yang dilihat oleh mereka. Dan ketiga sketsa itu memperlihatkan makhluk yang serupa!

Untuk menegaskan kembali pengalaman itu, dalam sketsanya, Bill menuliskan satu kalimat: "Aku Bill Bartlett, bersumpah di atas Alkitab kalau aku benar-benar melihat makhluk itu."


Sketsa yang dibuat berdasarkan laporan Bill Bartlett

Tidak lama kemudian, kisah perjumpaan itu sampai ke telinga Loren Coleman, seorang Cryptozoologist ternama yang tinggal di daerah itu. Ia kemudian mengajak peneliti UFO bernama Walter Webb dan Ed Fogg untuk menyelidiki kasus ini bersama-sama.
Sketsa yang dibuat berdasarkan laporan John Baxter


Mereka melakukan wawancara terhadap para saksi, para guru dan petugas polisi.

Setelah melakukan penyelidikan selama-berhari-hari, mereka menyimpulkan kalau para saksi ini tidak merekayasa penampakan ini karena mereka menceritakan perjumpaan dengan makhluk yang sama walaupun tidak saling mengenal sebelumnya.

Kemudian Loren Coleman menyebut makhluk ini dengan sebutan Dover Demon. Media menyukainya dan makhluk itu pun mendapatkan nama resminya hingga sekarang.

Sampai saat itu, tidak ada yang pernah tahu identitas makhluk itu sebenarnya.






 Memahami kejadian sleep paralysis
Kamu membuka mata. Baru saja kamu tidur selama beberapa jam. Kamu bisa merasakan pikiranmu melayang-layang antara sadar dan tidak. Sambil berusaha mengumpulkan kesadaranmu, kamu mencoba untuk bangun. Tetapi, ada sesuatu yang tidak beres. Tubuhmu tidak bisa bergerak, nafasmu sesak, seakan-akan ada makhluk tidak terlihat yang menginjak dadamu. Kamu membuka mulutmu dan hendak berteriak, tidak ada suara yang keluar. Seseorang sedang mencekik leherku, pikirmu. Ada sesuatu yang tidak beres.


Ya, kalian mengerti maksud saya. Kita semua pernah mengalaminya. Sebagian menyebut fenomena ini dengan sebutan tindih hantu atau irep-irep. Entah apa kata resmi bahasa Indonesianya. Dulu, saya sempat mengira kalau kata fenomena ini disebut Lucid Dream. Namun, ternyata saya salah. Fenomena ini sebenarnya bernama Sleep Paralysis (Lumpuh Tidur) atau The Old Hag Syndrome.

Mereka yang mengalami fenomena ini kadang merasa ketakutan karena mengira sedang diserang oleh setan. Tidak bisa disalahkan. Zaman dulu, ada kepercayaan kalau fenomena ini diakibatkan oleh "Old Hag" atau "Penyihir" yang sedang menduduki dada korban. Dari situlah ia mendapatkan nama The Old Hag Syndrome.


Ketika ilmu pengetahuan mulai berkembang, nama The Old Hag Syndrome mulai ditinggalkan. Para peneliti lebih suka menyebutnya Sleep Paralysis (SP).

Lalu, pertanyaannya adalah: Apa yang menyebabkannya?

Menurut survey Gallup tahun 1992, hampir semua orang dewasa mengalami Sleep Paralysis, paling tidak dua tahun sekali. Jadi fenomena ini bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Usaha untuk menelitinya telah berlangsung sejak tahun 1950an, namun baru benar-benar bisa dipahami ketika para peneliti mulai mengerti hubungan antara kondisi REM (Rapid eye movement) dengan mimpi.

Ketika kita tidur, kita akan memasuki beberapa tahapan tertentu. Memang ada banyak, namun kita hanya akan melihat dua tahapan besarnya, yaitu Non REM dan REM.

Ketika kita tidur, 80 menit pertama, kita memasuki kondisi Non Rem, lalu diikuti 10 menit REM. Siklus 90 menit ini berulang sekitar 3 sampai 6 kali semalam. Selama Non REM, tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan minor dan mata kita bergerak-gerak kecil.

Ketika kita masuk ke kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan pendek dan mata kita bergerak dengan cepat (Rapid eye movement - REM). Dalam kondisi inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa melihat objek-objek di dalam mimpi.

Dr.Max Hirshkowitz, direktur Sleep Disorders Center di Veterans Administration Medical Center di Houston mengatakan kalau Sleep Paralysis muncul ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming Sleep) dan kondisi sadar.

Selama REM dreaming sleep, otak kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia.

"Kadang, otak kita tidak mengakhiri mimpi atau lumpuh kita dengan sempurna ketika terbangun. Ini bisa menjelaskan mengapa tubuh kita menjadi kaku."

Menurut hasil penelitiannya, Dr.Hirshkowitz menyimpulkan kalau efek ini hanya berlangsung selama beberapa detik hingga paling lama satu menit. Namun, bagi korban, sepertinya pengalaman ini berlangsung sangat lama.

Lalu, bagaimana dengan perasaan adanya makhluk gaib yang muncul di kamar kita?


Florence Cardinal
, seorang peneliti lain mengatakan kalau halusinasi biasanya memang menyertai Sleep Paralysis. Kadang ada perasaan kalau ada orang lain di dalam ruangan atau bahkan kita bisa merasakan adanya makhluk yang sedang melayang di atas kita.

Lalu, kita bisa merasakan adanya tekanan di dada seperti sedang diinjak atau diduduki. Malah, ada beberapa korban yang melaporkan mendengar suara langkah kaki, pintu terbuka dan suara-suara aneh. Ini cukup menakutkan, tapi normal. Bahkan banyak peneliti yang percaya kalau fenomena "penculikan oleh alien" atau "diserang roh jahat" kebanyakan hanyalah halusinasi yang terkait dengan Sleep Paralysis.

Lalu, dalam kondisi apakah Sleep Paralysis biasa muncul?

Beberapa penelitian menunjukkan adanya kondisi tertentu dimana kemungkinan mengalami Sleep Paralysis akan menjadi lebih tinggi bagi seseorang. Mereka yang mengalaminya, biasanya adalah ketika yang bersangkutan tidur telentang.

Lalu, fenomena ini lebih sering terjadi pada mereka yang mengalami kelelahan yang berlebihan atau mereka yang jadwal tidur normalnya terganggu.

Dan luar biasanya, mereka yang biasa minum obat penenang akan menjadi lebih sering mengalaminya (Ironis bukan?).

Bagaimana kita menghindari Sleep Paralysis?

Ini ada beberapa tips yang dihasilkan dari penelitian klinis, yaitu:

1. Tidurlah yang cukup dan teratur
2. Kurangi Stress
3. Berolahragalah secara teratur

Dengan kata lain, gaya hidup sehat!

Tapi yang terpenting dari semuanya adalah, Jika kalian terlanjur mengalami ini, tidak perlu takut, karena fenomena ini hanya berlangsung sesaat dan akan segera berlalu.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...